Emiten produsen semen merah putih, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) menerapkan strategi untuk memaksimalkan pertumbuhan bisnisnya di sepanjang 2022. Dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% diharapkan dapat tercapai hingga tutup tahun ini.

StockReview.id – Emiten produsen semen merah putih, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) menerapkan strategi untuk memaksimalkan pertumbuhan bisnisnya di sepanjang 2022. Dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% diharapkan dapat tercapai hingga tutup tahun ini. CMNT menerapkan sejumlah strategi dan berbagai langkah inovasi untuk menggenjot penjualan dan juga menjaga profitabilitas. Salah satu strategi tersebut meliputi efisiensi energi dengan memanfaatkan bahan bakar alternatif dan raw material.

Direktur Keuangan Cemindo Gemilang Ameesh Anand menyampaikan bahwa tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri semen di seluruh dunia. Ini karena adanya kenaikan biaya energi dan logistik yang melampaui angka inflasi. Dengan menggunakan alat transportasi yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan, mengimplementasikan automasi dan digitalisasi teknologi dalam bisnis proses.

Inovasi produk CMNT juga tetap menjadi strategi yang digaungkan perseroan untuk memaksimalkan kinerjanya. Belum lama ini, Cemindo Gemilang baru saja merilis Semen Merah Putih Watershield, yang merupakan semen multiguna pertama dan satu-satunya di Indonesia. Disaat yang bersamaan, peluncuran Semen Merah Putih Watershiled dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat akan semen yang memiliki teknologi water-repellent. Teknologi tersebut dapat memberikan perlindungan lebih terhadap bangunan di segala cuaca dan memberikan efek daun talas pada hasil akhir pekerjaan bangunan.

Menurut Ameesh, inovasi produk tersebut membawa CMNT ke segmen pasar baru, baik di level domestik maupun global. Pihaknya juga yakin, inovasinya ini dapat memperluas pangsa pasar Perseroan, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kontribusi atas pendapatan di masa yang akan datang.

Apabila menilik laporan keuangan kuartal III-2022, CMNT terpantau mampu meraih kinerja positif. Hingga akhir September lalu, pendapatan perseroan tercatat tumbuh 17,52% menjadi Rp 6,81 triliun dari sebelumnya Rp 5,88 triliun di periode yang sama tahun lalu. CMNT tercatat meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,61 miliar. Angka ini turun signifikan dari laba bersih di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 333,77 miliar. Hingga September 2022 CMNT telah mengeluarkan dana belanja modal atau capex sebesar Rp 279 miliar.

“Laba operasi mengalami kenaikan sebesar 1,6% di kuartal III-2022 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Adapun, laba bersih mengalami penurunan dikarenakan adanya unrealized forex loss, tapi hal ini bersifat non-cash,” sebut Ameesh.