StockReview.id – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyebutkan bahwa pada November tahun lalu di bawah Presidensi G20 Indonesia di Bali, 5 bank sentral di ASEAN telah menandatangani MoU terkait cross border interconnectivity dan interoperability.
Pertemuan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) mencapai kesepakatan bersama untuk meningkatkan pembayaran konektivitas regional antar negara-negara anggota ASEAN.
“Ada Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, Monetary Authority of Singapore, Central Bank of Thailand, BSP telah menandatangani MoU tersebut, termasuk penggunaan QRIS dan transaksi lokal,” ujar Perry dalam konferensi pers AFMGM di Nusa Dua, Jumat (31/3/2023).
Lebih lanjut Perry mengatakan, bahwa cakupan kesepakatan ini akan diperluas berdasarkan hasil dari AFMGM hari ini. Pertama, pembayaran konektivitas regional akan mencakup anggota negara ASEAN lainnya seperti Vietnam, Brunei, Kamboja dan Laos.
Negara-negara tersebut sudah memberikan niat mereka untuk bergabung demi melaksanakan konektivitas pembayaran regional dan ASEAN 5.
“Di masa depan, ASEAN akan juga meningkatkan upaya dan menghubungkan pembayaran lintas batas di bawah proyek Bank for International Settlement (BIF),” ungkap Perry.
Dengan demikian, konektivitas pembayaran ASEAN bukan hanya terbatas 5 negara, tapi akan diperluas menjadi 10 negara dan akan diperluas secara global dengan proyek berikutnya. Hanya saja, Perry mengatakan bahwa belum ada kepastian kapan sistem ini akan diberlakukan secara menyeluruh.
“Ini selangkah demi selangkah, Kamboja, Brunei, dan Laos saat ini juga sedang mengembangkan sistemnya,” tutup Perry.