Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) menegaskan komitmen untuk memperkuat sinergi dan membantu memulihkan kepercayaan terhadap industri asuransi nasional dengan mendorong pengembangan bisnis yang berfokus pada proteksi serta mengedepankan pengelolaan yang sehat dan tepat.

Direktur Utama IFG Life, Harjanto Tanuwidjaja, mengakui bahwa industri asuransi di Indonesia menghadapi tantangan cukup berat dalam beberapa tahun terakhir yang turut berimbas pula pada level kepercayaan orang terhadap industri asuransi.

Dia menilai bahwa sejumlah permasalahan yang timbul disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain model bisnis yang cenderung kepada produk-produk berbasis investasi yang menjanjikan imbal hasil relatif tinggi untuk jangka panjang, manajemen risiko dan tata kelola pengelolaan investasi yang kurang memadai, serta kurangnya sharing pemahaman dalam proses penjualan produk asuransi.

“Hal-hal tersebut menjadi catatan dan pelajaran bagi IFG Life sebagai perusahaan asuransi jiwa yang relatif baru, untuk mengembangkan model bisnis yang tepat dan berkelanjutan, serta praktik yang selaras dengan nilai-nilai tata kelola yang baik (good corporate governance/GCG),” jelasnya dikutip dari keterangan resmi, Kamis, 26 Oktober 2023.

Harjanto mengatakan bahwa IFG Life didirikan untuk bisa menguatkan kepercayaan kembali nasabah. “Jadi di sini kami memiliki misi mandat untuk mengembalikan kepercayaan itu, dan saya ingin sharing di sini, bahwa pada akhir tahun ini ditargetkan semua pengalihan polis Jiwasraya bisa selesai,” ujarnya dalam acara diskusi “Insuring Indonesia: Revitalizing Indonesia’s Insurance Industry” BNI Investor Daily Summit 2023.

Terkait dengan mandat penyelesaian persoalan Jiwasraya, Harjanto menyebutkan bahwa sampai saat ini liabilitas yang sudah dialihkan Rp31 triliun kepada IFG Life, dan IFG Life sudah membayarkan klaim sekitar Rp9,4 triliun. “Masih tersisa Rp7,4 triliun yang belum dialihkan dan pemerintah memiliki komitmen untuk segera menyelesaikan itu akhir tahun ini,” ujarnya.

Untuk menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkesinambungan, di antara langkah yang dilakukan oleh perseroan adalah mengedepankan model bisnis melalui pengembangan produk asuransi jiwa dan kesehatan yang komprehensif dan inovatif dengan berfokus pada proteksi. Selain itu, dalam pengelolaan investasi dilakukan secara hati-hati dengan mengoptimalkan asset & liability management (ALM) yang baik.

Dari sisi permodalan, IFG Life mendapatkan dukungan permodalan yang kuat sebagai penopang perseroan dalam menjalankan bisnisnya. Dari sisi bisnis, perseroan juga didukung oleh nasabah-nasabah korporasi yang tergabung dalam ekosistem BUMN.

“Alhamdulillah seluruh nasabah korporasi yang notabene semuanya BUMN terus melanjutkan bisnisnya dengan kami, dan itu juga menjadi salah satu target kami dalam pilar bisnis, bagaimana IFG Life me-capitalize dari ekosistem BUMN selain juga yang lain-lain,” ujarnya.

Produk-produk tersebut dipasarkan melalui saluran distribusi penjualan terbaik yang mampu memberikan proteksi dan solusi keuangan di setiap tahapan kehidupan nasabah.

“Dalam penjualan, paling utama harus mengedukasi customer. Customer harus diberi guidance. Apa yang tidak boleh dilakukan, apa yang harus dilakukan, itu harus clear. Dan ke depan, kita harus memberitahukan kepada para agen bahwa future dari industri ini tergantung dari bagaimana cara kita menjelaskan dan menjual kepada customer. Di situ yang menjadi titik utamanya. Kalau tidak kita lakukan, dampaknya bisa panjang,” jelasnya.