Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE) optimistis dapat membukukan nilai penjualan sedikitnya sebesar Rp1,7 triliun pada tahun ini.

Optimisme tersebut didasarkan pada realisasi kinerja penjualan pada semester I-2023 lalu yang telah mencapai Rp923 miliar. Capaian tersebut terhitung melonjak hingga 143 persen dibanding realisasi penjualan pada periode sama tahun lalu yang masih sebesar Rp380 miliar.

Pulihnya kegiatan perekonomian nasional, terutama di sektor pariwisata, transportasi dan keuangan, disebut sebagai katalis positif bagi emiten produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi tersebut.

“Sejak dicabutnya status PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sejak awal 2023 membuat sektor pariwisata beranjak pulih, dengan dibukanya kembali akses masuk negara-negara destinasi favorit wisatawan Indonesia,” ujar Direktur utama JTPE, Oei Allan Wibisono, dalam keterangan resminya, Kamis (3/8/2023).

Kondisi ini, menurut Oei, menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan, seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan paspor di masyarakat. Tren positif dan menjanjikan yang ada di pasar tersebut, diyakini bakal terus bertahan dalam beberapa waktu mendatang.

“Kami menargetkan ada kenaikan sebesar 20 persen untuk penjualan, menjadi sekitar Rp1,7 triliun di akhir tahun. Melihat momentum pemulihan ekonomi yang masih berlanjut, dengan juga melihat pencapaian per semester I(-2023), kami yakin (target akhir tahun bisa) tercapai,” sahut Direktur JTPE, Lukito Budiman.

Dari target penjualan tersebut, menurut Lukito, pihaknya berharap dapat menyisihkan nilai laba bersih sedikitnya Rp160 miliar hingga akhir tahun.

Dari target laba tersebut, sebesar Rp85 miliar diantaranya telah berhasil direalisasikan pada semester I-2023 ini. Capaian tersebut sendiri melambung hingga 321 persen dibanding nilai laba pada semester I-2022 yang masih sebesar Rp20 miliar.

Di lain pihak, sebagaimana dikutip dari Laporan Keuangan Interim Perseroan per 30 Juni 2023, laba kotor JTPE tercatat sebesar Rp194 miliar, atau melonjak hingga 94 persen secara tahunan. Sementara, pada saat yang sama, laba usaha perusahaan tercatat mencapai Rp112 miliar, atau meroket hingga 245 persen dari posisi periode sama tahun lalu, yang hanya sebesar Rp32 miliar.

“Moncernya kinerja ini tidak lepas dari kesiapan dan kesigapan JTPE dalam mengoptimalkan pemulihan ekonomi, dengan telah menyiapkan segala infrastruktur yang dibutuhkan, baik dari sisi fasilitas produksi maupun sumber daya manusia,” ungkap Oei.

Ketersediaan infrastruktur ini, dinilai Oei sangat penting guna mengkapitalisasi tren perbaikan ekonomi nasional, khususnya di sektor pariwisata. Dalam enam bulan pertama tahun ini, menurut Oei, pihaknya telah mendapatkan pemesanan atas komponen paspor dengan jumlah lebih dari 10 juta. Di mana pada tahun–tahun sebelumnya hanya di kisaran empat juta saja.

“Dan (jumlah) ini kami yakin bakal terus bertambah, seiring dengan banyaknya permintaan yang masuk,” tegas Oei.

Dari sisi neraca keuangan, tercatat total aset JTPE per 30 Juni 2023 sebesar Rp1,74 triliun, naik 12 persen dari total aset per 31 Desember 2022, yang sebesar Rp1,56 triliun. Pada sisi liabilitas, per 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp693 miliar, meningkat 28 persen dari posisi liabilitas per 31 Desember 2022 yang sebesar Rp542 miliar.

Di lain pihak, ekuitas Perseroan per 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp1,05 triliun, tumbuh tipis sebesar tiga persen dari posisi ekuitas per 31 Desember 2022, yang sebesar Rp1,02 triliun. (***)