Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan, masih akan terus memantau situasi Jepang dan Inggris yang tengah dilanda resesi.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, PDB Jepang terkontraksi 0,4% pada kuartal IV-2023 dan pada kuartal III-2023 juga mengalami kontraksi sebesar 3,3%. Dia berharap ekonomi negara tersebut kembali ke teritori positif.

“Ini tentu akan kita pantau terus situasi seperti apa karena Jepang salah satu tempat kita mengekspor cukup banyak dan sumber dari modal FDI Indonesia,” ungkap Suahasil dalam konferensi pers APBN KITA edisi Februari 2024, Kamis (22/2/2024).

Terkait dengan Inggris, lanjut Suahasil, pertumbuhan ekonominya tergelincir ke dalam resesi setelah ekonomi mereka terkontraksi (quartal to quartal/qtq) pada kuartal III dengan -0,1% dan IV sebesar -0,3% 2023.

Adapun menurut perkiraan IMF, ekonomi Inggris akan menguat tipis untuk kembali ke teritori positif sebesar 0,6%.

“Kita berharap kontraksi Jepang dan Inggris itu sifatnya temporary namun tetap kita akan lihat situasi 2024 ini,” pungkasnya.