StockReview.id – Emiten penyedia jasa pertambangan batubara, PT Samindo Resources Tbk (MYOH), berhasil mencatatkan laba bersih US$ 8,8 juta pada semester I-2025, tumbuh 57% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini ditopang strategi efisiensi biaya, penurunan beban operasional, serta dampak positif dari pergerakan kurs.
Meski demikian, pendapatan konsolidasi MYOH turun 6% menjadi US$ 79,6 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh berkurangnya volume overburden removal dan jasa sewa kendaraan. Namun, upaya efisiensi mampu menjaga profitabilitas tetap tumbuh.
Corporate Secretary Samindo Resources, Ahmad Zaki, menjelaskan bahwa beban pokok pendapatan turun 4% menjadi US$ 64,6 juta, terutama berkat penghematan biaya ban. Kondisi tersebut membuat laba sebelum pajak meningkat 35% yoy menjadi US$ 11,1 juta. Selain itu, perusahaan juga memperpanjang kontrak strategis dengan KIDECO untuk lima tahun ke depan dengan skema tarif baru berbasis harga batubara ICI4.
Dari sisi operasional, volume hauling batubara naik 5% menjadi 11.407 kton seiring peningkatan ketersediaan truk menjadi 39 unit per hari. Aktivitas pengeboran bahkan melonjak 36% menjadi 16.711 meter. Untuk lini sewa kendaraan yang sebelumnya tertekan, Samindo mulai merambah pasar minyak dan gas serta perkebunan guna memperluas portofolio bisnis.
Di sisi neraca, total aset per Juni 2025 sebesar US$ 219,7 juta, turun tipis 2% akibat depresiasi. Liabilitas menurun 10% menjadi US$ 43,1 juta berkat pelunasan pinjaman TRJA. Sementara itu, posisi kas dan setara kas naik 10% menjadi US$ 91,3 juta, menunjukkan likuiditas perusahaan tetap kuat.
“Semester pertama ini menjadi bukti bahwa dengan strategi yang tepat dan komitmen terhadap efisiensi, kami mampu menjaga kinerja tetap positif. Kami optimistis menghadapi paruh kedua tahun 2025 dengan fokus pada penguatan operasional, ekspansi pasar, dan tata kelola yang berkelanjutan,” ujar Zaki.