Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – Medco Power Indonesia (MEDP) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp72,76 miliar di semester I-2023 imbas membengkaknya beban pokok.

Angka itu turun dari periode yang sama tahun 2022 lalu di mana perseroan mencatat rugi Rp90,28 miliar. Susutnya kerugian perseroan tidak sejalan dengan pendapatan MEDP yang tercatat naik 194,33% menjadi Rp2,49 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp848,47 miliar.

Secara rinci, pendapatan konstruksi tercatat sebesar Rp1,60 triliun. Pendapatan penjualan listrik tercatat sebesar Rp365,21 miliar, pendapatan keuangan dari konsesi jasa tercatat sebesar Rp225,72 miliar.

Kemudian segmen jasa operasi dan pemeliharaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp191,71 miliar dan pendapatan dari sewa pembangkit listrik sebesar Rp113,20 miliar.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan MEDP tercatat sebesar Rp1,89 triliun, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp322,94 miliar.

Sementara itu, beban operasional perseroan tercatat sebesar Rp264,98 miliar, dan beban lainnya sebesar Rp62,05 miliar.

Total nilai aset MEDP per Juni 2023 tercatat sebesar Rp15,66 triliun, naik tipis 0,89% dari posisi akhir Desember 2022 lalu yang sebesar Rp15,52 triliun. Adapun liabilitas tercatat sebesar Rp9,12 triliun dan ekuitas sebesar Rp6,53 triliun.

Pada Januari 2023 lalu, MEDP melalui anak usahanya yaitu PT Medco Cahaya Geothermal (MCG), menandatangani Perjanjian Pembiayaan dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) untuk pengembangan Ijen, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP Ijen).

Adapun pada tahap pertama pengembangan diharapkan menghasilkan 34 megawatt pada tahun 2025.

Nantinya, MCG, perusahaan milik bersama antara Medco Power dan Ormat Technologies (Ormat), akan mengembangkan dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Jawa Timur. (***)