StockReview.id – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) telah mencatatkan kinerja moncer dengan meraup laba bersih sepanjang 2023 sebesar Rp 6,47 triliun. Capaian tersebut naik 28,42% secara tahunan (YoY). Mengutip laporan keuangan publikasi (20/2), capaian laba tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang dijalankan CIMB Niaga sepanjang periode tersebut. Di mana, bank mencatat kredit naik 8,5% YoY atau senilai Rp 213,4 triliun.

Adapun, kontribusi kredit terbesar masih berasal dari kredit korporasi yang mencapai Rp 83,4 triliun. Segmen tersebut juga mengalami pertumbuhan tinggi hingga 11,7% YoY.Pertu mbuhan kredit tertinggi tercatat terjadi di segmen syariah yang mencapai 17%. Pembiayaan di segmen syariah tercatat sebesar Rp 55,2 triliun.

Sementara itu, kredit konsumer menjadi yang paling lambat dalam hal pertumbuhan. Sebab, kenaikannya hanya 6,9% YoY dengan nilai tetap besar mencapai Rp 71,8 triliun. Meski kredit tumbuh, pendapatan bunga bersih bank yang dimiliki investor asal Malaysia ini justru turun  tipis 0,92% YoY menjadi Rp 13,35 triliun.

Tercermin dari beban bunga yang naik 58,79% YoY menjadi Rp 13,35 triliun. Untungnya, pada periode yang sama, CIMB Niaga mampu meningkatkan rasio dana murahnya menjadi 63,9% dari tahun sebelumnya di 63,6%. Di mana, Dana Pihak Ketiga (DPK) CIMB Niaga tumbuh 3,8% YoY atau senilai Rp 235,9 triliun.

Adapun, salah satu penopang pertumbuhan laba tampaknya lebih didorong oleh kenaikan pendapatan berbasis komisi di periode tersebut. Pada pos pendapatan tersebut, nilainya naik 30,7% menjadi Rp 3,15 triliun. Dari sisi kualitas kredit, CIMB Niaga pun mampu menurunkan rasio gross NPL nya menjadi lebih baik. Dari tahun 2022 sebesar 2,8% menjadi 2% di 2023.