StockReview.id PT. Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sejumlah 693.828.000 Saham. Besaran saham itu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan, dengan harga Rp. 108 per saham.

Perusahaan ini bergerak di bidang industri dan perdagangan yang memproduksi berbagai macam produk berupa perekat Hook dan Loop/Magic Tape atau Pita Pengait rekat dan webbing tapeHook dan Loop merupakanalternatif pengganti kancing dan resleting.

Perseroan mengalokasikan sebanyak 2,48% saham dari saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham atau 17.203.000 saham untuk program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation atau ESA).

Perseroan juga secara bersamaan menerbitkan sebanyak 231.276.000 Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak 8.33% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham disampaikan.

Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan mengadakan Program Pemberian Opsi Kepemilikan Saham Kepada Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Plan MESOP) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10,00% saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham atau sebanyak-banyaknya 346.913.800 saham.

PT UOB Kay Hian Sekuritas menjadi Lead Underwriter untuk pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) mengungkapkan bahwa PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) yang hari ini melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kelebihan permintaan atau oversubsribe 20 kali selama masa offering.

Perseroan diwakili Chung Tae Sung selaku Direktur Utama sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PT UOB Kay Hian Sekuritas selaku Lead Underwriter, Kantor Akuntan Publik Kanel & Rekan, Kantor Hukum Jusuf Indradewa & Partner, Notaris Christina Dwi Utami, SH. Mhum, MKn. Biro Administrasi Efek PT Adimitra Jasa Korpora dan semua pihak yang sudah turut membantu serta menyukseskan IPO ACRO.

“Ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa dalam perjalanan ACRO. Pencapaian ini juga melebihi ekspektasi kami, ternyata saham ACRO diminati oleh investor pasar modal.” katanya.

Chung Tae Sung, Direktur Utama Perseroan menjelaskan, sekitar 30,00% dana dari hasil IPO itu akan digunakan Perseroan untuk pembelian mesin. Kemduian, sekitar 9,84% akan digunakan Perseroan untuk membayar pinjaman Dollar AS dari PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk. Lalu, sekitar 15,00% dana IPO akan digunakan untuk sewa gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan akan digunakan untuk membeli kendaraan operasional dan peralatan gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, termasuk untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan membiayai kegiatan operasional seperti biaya marketing, biaya SDM, biaya promosi, biaya desain kemasan, biaya perbaikan, pemeliharaan mesin dan bangunan, serta biaya overhead pabrik,” imbuhnya.

Chung Tae Sung menambahkan Kinerja Perseroan sampai saat ini masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Chung Tae Sung menyatakan optimis dengan prospek bisnis yang dijalankan Perseroan saat ini. Pasar global hook dan loop diharapkan untuk tumbuh dalam CAGR 5,6% hingga tahun 2029.(end)