Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) targetkan peningkatan produksi baru bara bisa mencapai 75-80 juta ton hingga akhir tahun 2023. Sebanyak 70% atau 52-55 juta ton produksi batu bara perseroan akan dipenuhi dari anak usaha BUMI yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC).

“Karena KPC belum dieksplorasi secara menyeluruh, maka potensi yang dimiliki masih sangat besar,” demikian dikutip dari laporan resmi BUMI, dikutip Jumat (12/5/2023).

Sisanya sebanyak 30% produksi batu bara perseroan akan dipenuhi oleh PT Arutmin Indonesia. Dari catatan resmi perseroan, KPC merupakan tambang batu bara termal dengan ekspor terbesar di dunia. Selain itu, KPC dan Arutmin menguasai sebanyak 25% produksi batu bara nasional.

Beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam proses peningkatan produksi, dari muai hujan lebat yang terus menerus sejak akhir 2021, krisis energi dunia yang diperburuk oleh perkembangan geopolitik global. Di samping itu, aturan baru pemerintah tentang royalti berdampak juga pada perolehan laba yang tinggi bagi perusahaan batu bara yang diberikan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) baru.

Hingga akhir Maret 2023, BUMI mengantongi laba bersih sebesar USD60,24 juta, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD43,25 juta. Adapun, pendapatan perseroan juga tercatat naik menjadi USD1,64 miliar, dari sebelumnya sebesar USD1,37 miliar.