StockReview.id – Perintis Triniti Properti (TRIN) menggelar right issue maksimal Rp133 miliar. Itu dengan melepas 147.795.558 alias 147,79 juta lembar pada harga pelaksanaan Rp900 per helai. Pengeluaran saham baru itu, dibalut nilai nominal Rp100 per eksemplar.

Right issue dengan rasio 30 banding 1 itu menyasar pemodal dengan nama tercatat sebagai pemegang saham pada 29 Desember 2022 pukul 16.00 WIB. Setiap pemegang 30 saham lawas berhak satu HMETD. Di mana, setiap satu HMETD berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp900 per saham.

Penerbitan saham itu, disertai waran seri II maksimum 147.795.558 waran. Setiap satu waran berhak membeli satu saham baru. Waran seri II diterbitkan menyertai saham baru bernominal Rp100 per lembar pada harga pelaksanaan Rp1.100 per saham. Jadi, perseroan akan meraup dana waran maksimum Rp162,57 miliar.

Pada aksi itu, Kunci Daud Indonesia (KDI), dan Intan Investama Internasional (III), akan mengalihkan sebagian haknya. KDI mengalihkan kepada Mawardi 2.297.707 saham, Paryan 1.275.232 saham, Jumino 1.059.920 saham, dan PT Manggarai Anugerah Semesta 47.892.223 saham. Lalu, III mengalihkan kepada Muhammad Kemal Dinata 9.231.394 saham, dan kepada Nadya Raisya Setia Murti 34.512.413 saham. Sejumlah pihak itu, akan mengambil sebagian hak KDI dan III dengan cara pembayaran dalam bentuk lain selain uang (Inbreng).

Jumlah HMETD dialihkan KDI, dan III masing-masing 52.525.082 saham baru dan 43.743.807 saham baru. Sisa HMETD KDI 7.608.251 lembar, dan sisa HMETD III 5.456.193 lembar tidak akan mengalihkan sisa HMETD kepada pemegang saham lain. Jumlah waran seri I masih, dan akan beredar maksimal 228.390.895 waran seri I.

Seluruh dana hasil right issue, sekitar Rp43,1 miliar untuk pengambilalihan aset berupa tanah di Labuan Bajo seluas 193.400 meter persegi (m2) milik PT Manggarai Anugerah Semesta (MAS). Pembayaran dilakukan dalam bentuk selain uang, yaitu melalui pelaksanaan atau penyetoran sebagian HMETD PT KDI yang dialihkan ke MAS sejumlah 47.892.223 lembar saham baru.

Tanah di Labuan Bajo berada di kawasan TanaMori merupakan Kawasan Pariwisata kelas dunia yang akan dikembangkan dengan konsep “World-Class Digital Sustainable Tourism Destination next to Komodo National Park”. Perseroan berencana menghadirkan komplek komersial pariwisata seperti pusat edukasi pariwisata Flores, villa, boutique hotel, dan kebun binatang. Kawasan TanaMori tersebut diharap menjadi destinasi pariwisata digital berkelanjutan kelas dunia, paling diminati baik wisatawan asing dan lokal semua kelompok usia.

Sejumlah Rp43,54 miliar untuk pengambilalihan aset berupa tanah di lampung seluas 93.081 m2 milik Muhammad Kemal Dinata, Nadya Raisya Setia Murti, Drs. Mawardi, Paryan, dan Jumino dengan pembayaran dalam bentuk inbreng. Drs. Mawardi 2.297.707 saham, Paryan 1.275.232 saham, Jumino 1.059.920 saham, Muhammad Kemal Dinata 9.231.394 saham, dan Nadya Raisya Setia Murti 34.512.413 saham. Total Keseluruhan 48.376.666 Saham.

Tanah itu, akan dibangun kawasan properti berkonsep “Modern Business Park”, dan diharap menjadi pusat bisnis, dan komersial terbesar Kota Lampung menghubungkan pulau Sumatera dengan pulau-pulau lainnya. Perseroan berencana menghadirkan storage-house multifungsi, SOHO, Shophouse, dan ready to build land memberikan fleksibilitas fungsi sehingga penghuni bisa mempunyai kemudahan untuk berbisnis maupun bertempat tinggal.

Kemudian, Rp28,61 miliar untuk pembayaran utang jangka panjang kepada pihak-pihak terafiliasi yaitu Septian Starlin, Johanes L Andayaprana, Chandra, Matius Jusuf, dan Ishak Chandra. Sisanya, untuk modal kerja yaitu penggantian operasional dan biaya komitmen untuk proyek dan Lahan di Lampung dan Labuan Bajo, jasa teknisi atas konsultasi bisnis dan biaya manajemen, dan pengadaan berupa pengurukan lahan.

Sisanya untuk modal kerja perseroan, yaitu biaya operasional dan biaya komitmen untuk pengembangan lahan di Lampung dan Labuan Bajo, jasa teknisi atas konsultasi bisnis (seperti biaya pengelolaan, pengawasan, biaya konsultasi dengan Konsultan Feasibility Study, Konsultan Master Planner, Konsultan Land Contour), dan pengadaan berupa pengurukan lahan di Lampung. Sedang dana hasil Waran Seri II, untuk modal kerja perseroan, yaitu untuk pengembangan proyek.

Jadwal right issue Perintis Triniti sebagai berikut. Efektif pernyataan pendaftaran pada 19 Desember 2022. Recording date pada 29 Desember 2022. Cum right pasar reguler dan negosiasi pada 27 Desember 2022. Ex right pasar reguler dan negosiasi pada 28 Desember 2022. Cum right pasar tunai pada 29 Desember 2022. Ex right pasar tunai pada 30 Desember 2022. Tanggal distribusi pada 30 Desember 2022. Pencatatan di BEI pada 24 November 2022.

Periode perdagangan pada 2 Januari 2023. Periode perdagangan dan pelaksanaan pada 2-13 Januari 2023. Akhir pembayaran pesanan efek tambahan pada 17 Januari 2023. Periode penyerahan efek pada 4-17 Januari 2023. Penjatahan pada 18 Januari 2023. Pengembalian kelebihan uang pesanan pada 20 Januari 2023.

Awal perdagangan waran seri II pada 2 Januari 2023. Periode akhir perdagangan waran seri II pasar reguler dan pasar negosiasi pada 24 Desember 2025. Periode akhir perdagangan waran seri II pasar tunai pada 29 Desember 2025. Periode pelaksanaan waran seri II pada 18 Juli 2023 sampli 30 Desember 2025. Dan, akhir pelaksanaan waran seri II pada 30 Desember 2025.