StockReview.id – VanEck, perusahaan manajemen aset di Amerika Serikat, mengajukan permohonan untuk meluncurkan produk Exchange-Traded Fund (ETF) Solana spot kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Pengajuan ini merupakan yang pertama untuk ETF Solana di AS.
Dalam pengajuannya pada 27 Juni, ETF Solana yang dinamai VanEck Solana Trust ini direncanakan untuk diperdagangkan di Cboe BZX Exchange. ETF ini akan menyimpan token Solana (SOL) dan menilai sahamnya setiap hari berdasarkan MarketVectorTM Solana Benchmark Rate.
Menurut Kepala Penelitian Aset Digital VanEck, Matthew Sigel, pengajuan VanEck Solana Trust didasarkan pada pandangan bahwa Solana merupakan komoditas yang fungsinya mirip dengan komoditas lain seperti Bitcoin dan Ether.” Hal ini termasuk penggunaan Solana untuk membayar biaya transaksi dan layanan komputasi di blockchain.
“Sifat terdesentralisasi SOL, utilitas tinggi, dan kelayakan ekonominya sejalan dengan karakteristik komoditas digital mapan lainnya, memperkuat keyakinan kami bahwa SOL dapat menjadi komoditas berharga dengan berbagai kegunaan bagi investor, pembangun, dan pengusaha yang mencari alternatif untuk tempat yang didominasi duopoli,” kata Sigel.
Menyusul pengumuman ini, harga Solana merespon dengan kenaikan lebih dari 7%, mencapai US$150. Pada saat artikel ini ditulis (28/6/2024).
Tantangan Seputar ETF Solana
Wu Blockchain mencatat bahwa ETF Solana spot akan menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah karena belum adanya produk ETF Solana futures seperti Bitcoin dan Ethereum di AS.
Kedua aset tersebut telah memiliki produk ETF futures sebelum peluncuran ETF spot, karena SEC khawatir akan adanya potensi penipuan dan manipulasi pasar yang dapat mempengaruhi produk ETF spot.
Selain itu, SEC telah melabeli token Solana sebagai sekuritas dalam dua dokumen gugatan yang diajukan terhadap Binance dan Coinbase pada Juni 2023. Dalam dokumen tersebut, Solana disebutkan menggunakan sistem proof of stake untuk mendapatkan imbalan.
Analis ETF dari Bloomberg, James Seyffart, menyebut bahwa jika ada perubahan manajemen di Gedung Putih dan SEC setelah pemilihan presiden di AS berakhir, ETF Solana memiliki peluang diluncurkan pada 2025.
“Belum ada tenggat waktu karena pengajuan ini baru berupa S-1 saat ini. Saya belum melihat pengajuan 19b-4 yang akan memberi kita gambaran tentang tenggat waktu. Jika mereka mengajukan 19b-4 hari ini, tenggat waktunya sekitar pertengahan Maret 2025,” kata Seyffart.