StockReview.id – Adaro Energy Indonesia (ADRO) bersiap melakukan buyback saham maksimal Rp4 triliun. Itu menyusul restu para investor telah meluncur. Rencana itu, mendapat dukungan suara mutlak 99,91 persen alias 25,66 miliar pemilik saham.
Setelah stempel para saudagar diperoleh, buyback akan dilakukan dalam tempo 12 bulan alias satu tahun. Itu berlaku efektif, dan terhitung sejak 16 Mei 2024. Sumber dana buyback dari kas internal. Penggunaan dana itu, tidak akan mempengaruhi kemampuan keuangan perseroan secara signifikan.
Dengan posisi dan kinerja keuangan solid, perseroan berkeyakinan buyback tidak berdampak buruk terhadap kegiatan usaha, dan pertumbuhan di masa mendatang. Kalau perseroan menggunakan seluruh anggaran cadangan untuk buyback, jumlah aset dan ekuitas akan berkurang maksimum Rp4 triliun.
Perseroan berharap pelaksanaan buyback akan memberi tingkat pengembalian positif bagi pemegang saham, dan meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham dapat mencerminkan kondisi fundamental perseroan sebenarnya.
Perseroan berkeyakinan pelaksanaan buyback tidak akan berpengaruh negatif terhadap kinerja, dan pendapatan perseroan. Pasalnya, saldo laba, dan arus kas saat ini sangat mencukupi untuk kebutuhan dana pelaksanaan pembelian kembali saham oleh perseroan.