Foto: Kapal ASDP. SRID/Ruht Semiono

StockReview.id – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mencatatkan prestasi bisnis yang luar biasa, ditopang oleh transformasi digital yang diimplementasikan melalui aplikasi Ferizy. Inovasi ini secara drastis mengubah wajah layanan transportasi laut nasional selama lima tahun terakhir, membawa efisiensi dan kenyamanan bagi para pengguna jasa.

Peluncuran aplikasi Ferizy pada tahun 2020, yang dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan, dan Menparekraf, menjadi langkah revolusioner. Dengan fitur pemesanan tiket secara online, masyarakat kini bisa dengan mudah membeli tiket, menghilangkan antrean panjang yang biasa terjadi di pelabuhan.

“Transformasi digital ini merupakan bukti nyata dari komitmen kami dalam mendukung program digitalisasi BUMN yang digagas oleh Menteri BUMN,” ujar Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, di Jakarta, Minggu. Ia menambahkan bahwa inovasi ini juga memberikan dampak positif terhadap operasional pelabuhan, menciptakan arus pengguna jasa yang lebih teratur, terutama pada saat jam-jam sibuk.

Salah satu perubahan yang sangat terasa adalah percepatan proses check-in. Sebelum adanya Ferizy, check-in bisa memakan waktu hingga 10 menit. Kini, dengan sistem yang lebih modern, proses tersebut hanya membutuhkan 15-25 detik. Selain itu, waktu tunggu di pelabuhan pun dipangkas, maksimal hanya 75 menit di hari biasa dan 90 menit pada akhir pekan.

“Sejak diluncurkan, Ferizy mengalami pertumbuhan pesat. Dari 437.688 pengguna pada tahun 2020, kini jumlahnya telah melonjak menjadi 2,4 juta pengguna pada Juli 2024,” tambah Shelvy. Pertumbuhan ini mencerminkan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem reservasi online Ferizy, membuat ASDP semakin mendorong pengguna untuk memesan tiket jauh-jauh hari. Terlebih lagi, tiket kini tidak lagi dijual di pelabuhan, terutama di pelabuhan utama seperti Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.

Selain transformasi digital, ASDP juga memperkuat armadanya dengan total 220 kapal laik laut yang melayani 311 rute penyeberangan di seluruh Indonesia. Peningkatan armada ini menjadi wujud nyata dari inovasi manajemen dan dedikasi seluruh tim ASDP.

Keberhasilan inovasi ASDP juga terlihat dari kinerja keuangan perusahaan. Pada akhir 2023, ASDP mencatat lonjakan laba bersih sebesar 95,09 persen, dari Rp326 miliar di 2021 menjadi Rp636 miliar. Pendapatan perusahaan juga meningkat tajam, mencapai Rp4,92 triliun, naik 41,23 persen dari Rp3,49 triliun pada 2021, terutama didorong oleh peningkatan 48,64 persen dalam pendapatan dari sektor penyeberangan.

Menteri BUMN Erick Thohir turut memberikan apresiasi atas suksesnya digitalisasi di ASDP, menekankan pentingnya penerapan teknologi di era disrupsi saat ini. “Kami akan terus mendorong pengembangan teknologi seperti 5G di berbagai sektor BUMN, untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin modern,” ungkapnya.

Dengan transformasi digital yang semakin matang dan kinerja keuangan yang terus meningkat, ASDP siap mengarungi masa depan yang penuh potensi, sambil terus memberikan layanan terbaik kepada masyarakat Indonesia.