StockReview.id – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) mencatat laba bersih Rp357,53 miliar pada paruh pertama 2025, turun 41,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama dipengaruhi penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117 yang mulai berlaku tahun ini, menggantikan PSAK 104.
Analis Trimegah Sekuritas, Kharel Devin Fielim, menjelaskan bahwa interpretasi laporan keuangan perusahaan asuransi pada 2025 tidak bisa dilakukan seperti biasanya, karena adanya perbedaan signifikan dalam pencatatan pendapatan dan beban. Menurutnya, kinerja TUGU secara fundamental relatif stabil dibandingkan Semester I-2024 jika disesuaikan dengan metode akuntansi yang sama.
“Jika kita melihat laporan keuangan restated, laba Semester I-2024 dengan PSAK 117 lebih tinggi dibandingkan publikasi awal tahun lalu dengan PSAK 104. Inilah yang membuat laba 2025 terlihat turun tajam,” ujarnya.
Tahun lalu, TUGU melaporkan laba bersih Rp438,77 miliar dengan PSAK 104. Dengan penyesuaian PSAK 117, laba Semester I-2025 turun sekitar 18% dibandingkan periode yang sama. Perubahan ini juga menyebabkan selisih ekuitas sebesar Rp557 miliar, sebagian besar berasal dari saldo laba belum dicadangkan, yang secara otomatis meningkatkan nilai buku (book value) perusahaan.
Kharel menambahkan, meski hasil underwriting TUGU melemah akibat perlambatan ekonomi, kinerja investasi justru melonjak 22,94% year-on-year di tengah pasar yang berfluktuasi. Jika tren semester I berlanjut hingga akhir tahun, laba 2025 diproyeksikan relatif setara dengan tahun lalu, sehingga potensi dividen tetap stabil dengan payout ratio sekitar 40% seperti sebelumnya.
