Ekonomi

Pertamina Patra Niaga Sulawesi Pastikan BBM LPG Aman Selama Nataru

×

Pertamina Patra Niaga Sulawesi Pastikan BBM LPG Aman Selama Nataru

Sebarkan artikel ini

StockReview.id – Menghadapi momen Natal & Tahun Baru yang sudah di depan mata, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan stok BBM dan LPG dalam keadaan aman. Sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah natal, merayakan tahun baru dan berliburan dengan aman dan nyaman. Hal itu terungkap saat sesi Press Conference Kesiapan Pertamina jelang natal dan Tahun Baru 2023 di Bitung, Sulawesi Utara Senin (19/12) siang

EGM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Erwin Dwiyanto menghimbau masyarakat tidak perlu melakukan pembelian secara berlebih karena bahan bakar dipastikan selalu tersedia di semua lembaga penyalur selama periode siaga satu penyaluran energi.

Erwin mengungkapkan ia memiliki tiga jurus jitu untuk menjaga pasokan energi selama momen natal dan tahun baru terjaga. Pertama dengan proyeksi konsumsi dan ketersediaan stok.

“Kami melakukan serangkaian proyeksi & kalkulasi dan memprediksi kenaikan konsumsi pada momen natal dan tahun baru untuk sektor transportasi. BBM Gasoline sebesar 5% Gasoil sebesar 3% dan LPG 3kg sebesar 4% dan LPG Non Subsidi sebesar 2% serta kenaikan konsumsi Avtur sebesar 2,8% dibandingkan kondisi konsumsi normal tahun ini (rerata sampai dengan oktober 2022), “ ujar Erwin dalam paparannya.

Atas dasar tersebut Pertamina melakukan penambahan stok (build up stock) sebesar 10% untuk BBM, extra dropping sampai dengan 11% untuk LPG dan 4% untuk Avtur.

Kedua, Pertamina melakukan beberapa extra effort antara lain dengan membentuk satuan tugas (satgas) Pertamina Siaga mulai tanggal 15 Desember – 8 Januari yang akan memonitor secara ekstra untuk menjamin distribusi kesiapsiagaan seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG serta keadaan khusus emergency lainnya yang dapat mengganggu kelancaran distribusi. “Kami juga telah berkoordinasi dengan stakeholder baik Pemda, kepolisian maupun pihak terkait lainnya untuk mendukung hal itu,” ujarnya

Dalam mendukung kelancaran perjalanan kami menambah layanan berupa 22 Motorist Pertamina Delivery Service yang standby dilokasi rawan kemacetan yang senantiasa siaga untuk meluncurkan energi melalui Call Center 135 ke lokasi dimana konsumen berada. “Khusus selama periode Pertamina Siaga kami menyediakan 13 SPBU Kantong (Mobile Storage) se-Sulawesi yang berfungsi untuk mendekatkan supply BBM dibanding dengan kondisi normal yang akan siaga pada titik-titik rawan kemacetan, bencana dan kota konsentrasi perayaan Natal di Toraja dan Sulawesi Utara serta beberapa titik Jalur Wisata Utama di Sulawesi antara lain di Manado, Tomohon, Toraja, Malino dan Tg Bira,” tutur Erwin

Ketiga, dikarenakan momen perayaan ini dilakukan di bulan-bulan waspada terhadap gangguan cuaca dan bencana alam yang dapat mengganggu distribusi, Pertamina menyiapkan pola alternatif dan emergency supply dari segala penjuru supply point BBM dan LPG untuk mengantisipasi bencana alam. “Kami telah melakukan simulasi jalur supply yang telah ada bertahun-tahun dan memetakan titik-titik rawan bencana dan memiliki beberapa mitigasi supply alternatif,” imbuhnya.

Terakhir, Erwin menghimbau masyarakat agar selama perjalanan tidak menemui kendala pada mesin kendaraan, dapat melakukan pembelian bahan bakar berkualitas seperti Pertamax Series dan Dex Series. “Data kami untuk konsumsi pada momen natal dan tahun baru yang lalu, peningkatan sangat tajam terjadi pada produk Pertamax Series meningkat total 110% dan Dex Series meningkat total 51% dibandingkan normal harian pada saat itu. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Sulawesi sudah sadar akan penggunaan BBM Berkualitas untuk perjalanan jauh tidak ingin perjalanan mereka terganggu dan kami harapkan dapat diterapkan secara kontinyu menggunakan BBM sesuai manual book kendaraan pada konsumsi sehari-hari agar mesin terus terjaga, “ pungkas Erwin

Sekertaris Umum DPD Hiswana Migas Sulawesi Jemmy Mogi yang hadir pada kesempatan tersebut menjawab pertanyaan media soal antrian Solar di SPBU. Ia mengatakan hal tersebut tak terhindarkan semenjak disparitas harga solar subsidi dan non subsidi jauh. “Akhir tahun semua kejar target, baik industri maupun proyek pemerintah. Sehingga lonjakan konsumsi solar pasti terjadi. Kami menghimbau seluruh anggota kami agar menyediakan layanan extra dan bekerjasama dengan kepolisian mengurai antrian agar tidak mengganggu pengguna jalan,” ujar Jemmy