StockReview.id – Menghadapi ancaman musim kemarau panjang atau el nino, Kementerian Pertanian menyiapkan berbagai strategi mitigasi untuk meminimalisir kekeringan terjadi.
Salah satu strategi yang gencar dilakukan Kementan di beberapa wilayah di Indonesia adalah bantuan irigasi perpompaan.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil mengungkapkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan mengalami awal musim kemarau pada April hingga Juni 2023. Adapun puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Juli dan Agustus 2023.
“Menjelang puncak musim kemarau, pemerintah pun perlu mengantisipasi sejumlah hal, khususnya pada sektor pertanian yang berkaitan dengan menjaga ketahanan pangan,” ungkapnya saat menyerahkan bantuan irigasi perpompaan kepada Dinas Pertanian setempat untuk penanganan kekeringan di Desa Kedongan Gabus, Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu, Minggu (4/6/2023).
“Curah hujan yang menurun dapat berpotensi pada peningkatan kekeringan dan penurunan ketersediaan air,” imbuh Ali.
Dirinya juga menjelaskan bahwa salah satu rencana aksi dan strategi menghadapi el nino adalah Pembangunan infrastuktur irigasi, baik itu embung, dam parit, irigasi perpompaan maupun irigasi air tanah dan melalui bantuan alsintan (pompa air).
“Perlu juga diingatkan agar petani untuk mengasuransikan lahannya melalui AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi),” jelas Ali.