FotoL Ilustrasi.

StockReview.id – Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa Maret mendatang diprediksi akan ada panen padi sebanyak 3,5 juta ton. Menurutnya panen ini turut menurunkan harga gabah mencapai Rp. 6.500/kg atau sudah mendekati ketetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah yaitu Rp 5.000/kg

 

Pada kondisi tersebut, tantangan pemerintah adalah menjaga harga di tingkat hilir yaitu petani lantaran harga gabah akan terus turun seiring dengan berjalanya panen.

Arief menyebutkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada pihaknya adalah terwujudnya keseimbangan dan harga yang baik dan wajar mulai dari hulu sampai hilir.

Untuk itu, ia berkomitmen saat panen padi mengalami eskalasi, baik harga di hulu dan hilir bisa terkoreksi kembali menemui keseimbangan yang baik dan wajar.

“Angka di hulu itu harga pokok produksi dan harus ada margin. Sementara di hilir, perlu ada kombinasi dan ini harus diseimbangkan,” jelasnya.

Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rabu (28/2) harga beras masih terbang jauh diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Harga beras jenis premium saat ini mencapai Rp 16.410/kg, padahal HET beras preimum hanya berkisar 12.900 s.d 14.800/kg. Sementara beras jenis mendium mencapai Rp 14.300/kg, lebih tinggi dari HET-nya yang berkisar Rp 10.900/kg-Rp 11.800/kg.