Foto: Ilustrasi.

StockReview – PT Bank Danamon Indonesia Tbk mendapatkan pertumbuhan yang signifikan sepanjang tahun 2022. Bahkan peningkatan bank dengan kode emiten BDMN ini digadang-gadang menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah perseroan.

Direktur Utama Bank Danamon Indonesia, Yasushi Itagaki menyampaikan pihaknya berhasil mempertahankan kinerja solid dan mencapai tonggak yang baru di tahun lalu. “Pada tahun 2022, kami mencatatkan laba bersih konsolidasi setelah pajak sebesar Rp 3,3 triliun, meningkat 110% dibandingkan tahun 2021,” ujarnya dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan Danamon Tahun Fiskal 2022 secara virtual, Rabu (15/2).

Direktur Keuangan Bank Danamon Indonesia, Muljono Tjandra menjelaskan lebih rinci pertumbuhan tersebut diiringi dengan peningkatan pendapatan bunga bersih dan penurunan biaya Cost of Credit (COC). “Ratio Cost of Credit membaik 200 bps dibandingkan tahun lalu menjadi 2,4%. Total kredit mencapai Rp 146,7 triliun atau naik sebesar 12% dibandingkan dengan tahun lalu (YoY), tertinggi sepanjang sejarah Danamon,” jelasnya.

Muljono melanjutkan,nilai Net Interest Margin (NIM) perseroan naik 30 basis poin (bps) dibandingkan tahun sebelumnya atau mencapai 8%.

“Pertumbuhan yang sehat ini didukung oleh kredit perbankan komersial dan institusi keuangan dan kredit consumer yang keduanya berhasil tumbuh 18% dibandingkan dengan tahun lalu,” katanya.

Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra, pertumbuhan tersebut juga turut ditopang oleh anak perusahaan bank Danamon yakni PT Adira Multifinance atau Adira Finance, yang mencetak kenaikan kredit hingga 10% dari tahun lalu menjadi 22%.

Selain itu, lanjut Muljono, dalam meningkatkan dana murah, saldo giro dan tabungan atau CASA meningkat 12% dibandingkan tahun lalu, yakni mencapai Rp 81,3 triliun.

“Atas hal tersebut rasio giro dan tabungan atau CASA kami menjadi 63,9% dari 59,1% tahun 2021. Hal ini juga pencapaian tertinggi dalam sejarah bank Danamon,” terangnya.

Muljono menambahkan, Ratio Kredit Bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Bank Danamon di tahun 2022 turun menjadi 2,6% atau membaik 10 bps dibanding dengan tahun sebelumnya, dan didukung dengan NPL Coverage Ratio paling tinggi dalam sejarah perseroan sebesar 231,8%.

“Ratio Loan at Risk (LAR) termasuk restrukturisasi covid under tolerancy telah turun sebanyak 340 bps dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu di angka 12,6%. Ratio intermediasi macro prudential atau biasa kita namakan RIM naik menjadi 92,1% yang menunjukkan tingkat likuiditas bank yang sangat baik. Ratio kewajiban penyedia modal minimum atau KPMM tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya, dimana KPMM konsolidasian berada di posisi 26,3%,” pungkasnya.