StockReview.id – Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI Romy Wijayanto (kanan) menerima penghargaan yang diberikan oleh CEO The Iconomics, Bram S. Putro (tengah) dan Pemimpin Redaksi The Iconomics, Arif Hatta (kiri) atas kinerja Bank DKI Syariah sebagai Top Sharia Business Unit in KBMI 2 Category yang diselenggarakan oleh The Iconomics, pada gelaran 3rd Indonesia Syariah Awards 2023 di Jakarta pada Jumat (17/02/2023). Penghargaan diberikan kepada perusahaan jasa keuangan syariah, baik Badan Usaha Syariah (BUS) maupun Unit Usaha Syariah (UUS) dengan kinerja keuangan yang baik dan berkontribusi besar terhadap peningkatan inklusi keuangan syariah nasional di tahun 2022. Aspek utama yang dinilai adalah pencapaian kinerja bisnis, yang meliputi total aset, liabilitas, ekuitas, laba komprehensif, ROA, ROE, serta mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pendapatan bersih yang dicapai.

Sejak tahun 2021, Bank DKI telah mengimplementasikan Program Transformasi 5.0 termasuk dengan penerapan Dual Banking Leverage Model (DBLM) di tahun 2022 yaitu Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Konvensional Bank DKI dapat melayani dan memproses pembiayaan seperti KUR, pembiayaan investasi, modal kerja, ritel dan mikro, serta Konsumer iB, termasuk untuk layanan tabungan, giro, dan deposito, sehingga pertumbuhan kinerja syariah meningkat.

Kinerja keuangan Bank DKI sampai dengan akhir tahun 2022 tercatat peningkatan laba bersih menjadi Rp939,11 miliar tumbuh 29,11% dibandingkan periode Desember 2021 sebesar Rp727,36 miliar. Dengan total aset tumbuh 11,51% menjadi Rp78,88 triliun dibanding Rp70,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan NPL menjadi 1,75% turun dari 2,98% pada Desember 2021. Adapun rasio ROE tercapai 10,10%, lebih tinggi dari sebelumnya 7,96% di Desember 2021, BOPO terjaga pada 78,19%.

Kinerja Unit Usaha Syariah Bank DKI juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik pada tahun 2022. Penyaluran pembiayaan syariah sampai dengan Desember 2022 sebesar Rp7,41 triliun, meningkat 15,81% dari Rp6,39 triliun pada Desember 2021. Peningkatan ini sejalan dengan kenaikan penghimpunan DPK segmen Syariah sebesar Rp6,38 triliun pada Desember 2022, meningkat 11,56% dari Rp5,72 triliun di Desember 2021.