Market

Dharma Polimetal Bidik Laba Rp 600 miliar

×

Dharma Polimetal Bidik Laba Rp 600 miliar

Sebarkan artikel ini
Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) optimis masih akan tumbuh positif di tengah penurunan penjualan mobil di 2024. Perusahaan komponen otomotif menargetkan bisa mengatongi laba bersih sebesar Rp 600 miliar di akhir 2024.

Berdasarkan data Gaikindo penjualan wholesales (pabrik ke diler) mobil nasional turun 21% year on year (YoY) menjadi 334.969 unit pada Januari—Mei 2024, dari sebelumnya 423.771 unit.

“Namun peforma kinerja kami masih lebih baik dibandingkan dengan performa industri otomotif secara keseluruhan,” jelas Irianto.

Irianto menyebutkan penjualan pada kuartal I 2024 didominasi oleh segmen kendaraan roda dua (2W), yang menyumbang 60% dari total pendapatan. Sementara segmen kendaraan roda empat (4W) menyumbang 26% dari total pendapatan. Di segmen roda dua DRMA masih mampu membukukan pertumbuhan penjualaan 1,7% secara tahunan (YoY), sehingga hal ini menjadi penopang utama total pendapatan DRMA.

“Kami berharap pada semester kedua tahun ini, penjualan otomotif nasional akan membaik,” ujarnya.

Irianto melihat kondisi industri otomotif di Semester I 2024 ini kurang stabil karena beberapa hal antara lain, mulai dari ketidakpastian di dunia politik hingga kuartal II 2024 yang ditandai dengan banyak libur nasional. Selain itu juga dipengaruhi oleh dinamika perekonomian global dan domestik yang antara lain, penguatan dollar Amerika Serikat (AS), meningkatkan fluktuasi harga komoditas, hingga menurunkan daya beli masyarakat.

“Namun, kami optimis bahwa pada semester II ini, permintaan otomotif akan lebih baik dibandingkan semester I,” ungkapnya.

Irianto optimis pada tahun 2024 DRMA masih dapat tumbuh positif. Ia menargetkan pertumbuhan pendapatan DRMA pada tahun 2024 ini sebesar 10% dengan net profit margin kurang lebih 10%. Proyeksinya laba bersih bisa mencapai Rp 600 miliar. Menurutnya hal tersebut ditargetkan sesuai dengan kondisi makro serta industri yang sekarang.

“Dan target tersebut bersifat subject to adjust, melihat kondisi ke depan,” pungkasnya.