StockReview.id – Harga beras di Kota Bandung terus melambung dalam beberapa pekan terakhir. Di tingkat eceran, harga beras bahkan tembus Rp16.000/kg.

Salah satu pedagang pengecer di Ujungberung, Kota Bandung, mengaku telah menjual beras dengan harga Rp16.000 per kg untuk beras Pandan Wangi dan Kurmo. Sedangkan beras lainnya seperti Setra Wangi dijual Rp14.500 per kg.

“Harganya naik terus, sudah dua hari naik dari harga Rp15.000 menjadi 16.000 per kg,” kata salah satu pedagang.

Sementara pedagang lainnya Ian mengaku beras paling murah yang dia jual Rp13.500 per kg. Mengalami kenaikan Rp500 per kg dari sebelumnya Rp13.000 untuk beras medium.

“Nggak tau kenapa naik terus. Dari sananya naik, jadi saya juga ikut naikin, karena untungnya memang sedikit,” katanya.

Sementara itu sebelumnya, ratusan pedagang beras di Jawa Barat mendapatkan alokasi beras maksimal 2 ton per minggu dari beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog. Beras tersebut diharapkan mampu menstabilkan harga beras di pasaran.

Diketahui, harga beras umum di pasaran terus melambung naik. Saat ini, harga beras medium berkisar antara Rp10.500 sd 11.500/kg. Sedangkan beras premium ada pada kisaran Rp13.000 hingga Rp14.000 per kg.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Barat M Attar Rizal mengatakan, hingga Agustus 2023 Bulog telah menyalurkan 65.453 ton beras SPHP.

Setidaknya ada 139 titik pasar yang terus digelontor beras SPHP melalui Gerakan Siap Jaga Harga Pasar dengan SPHP (SIGAP SPHP) atau operasi pasar.

“Sedikitnya ada 343 pedagang pasar yang menerima pasokan beras SPHP di Jawa Barat ini,” katanya.
Beras SPHP dari Bulog, dijual ke pedagang dengan harga Rp8.300/kg. Adapun pedagang pasar bisa menjual dengan maksimum harga penjualan SPHP senilai Rp9.450/kg.

“Sasaran SPHP ini memang pedagang pasar sehingga mereka bisa menjual eceran kepada konsumen secara langsung,” jelasnya.

Menurutnya, beras SPHP dikemas dalam ukuran 5 kg. Masing-masing pedagang mendapat alokasi maksimal 2 ton beras per minggu.

“Kami akan terus gelontor SPHP ke masing-masing pedagang di pasar seminggu sekali. Kami berharap, harga beras di pasaran bisa terkendali,” ungkapnya. (***)