StockReview.id – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo didampingi Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti menghadiri Rapat Koordinasi Pembahasan Progress Pembangunan IKN. Rapat ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan dihadiri Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono.
Menko AHY mengatakan bahwa rapat ini menindaklanjuti audiensi bersama Presiden Prabowo pada 3 Februari 2025 terkait progres pembangunan IKN. Fokus utama adalah desain pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif.
“Beberapa poin dari arahan Presiden telah direvisi, termasuk desain gedung sidang paripurna. Revisi telah membaik, tetapi masih perlu penyempurnaan. Selain itu, beliau mengharapkan interior yang lebih representatif dengan melakukan benchmarking terhadap gedung legislatif dan yudikatif di negara lain,” ujar Menko AHY.
“Presiden tidak hanya menekankan estetika, tetapi juga nilai filosofis. IKN harus melambangkan Indonesia sebagai negara besar dengan sejarah dan budaya kuat, tetapi tetap memenuhi standar internasional,” tambahnya.
Menteri Dody menegaskan bahwa studi banding tidak perlu dilakukan karena referensi dapat diperoleh secara daring. “Kita bisa melihat referensi dari India, Mesir, Turki, dan Sri Lanka. Tim akan menindaklanjuti saran Menko AHY dan Kepala OIKN, serta dalam dua minggu ke depan akan memaparkan revisi desain kepada Presiden,” terang Menteri Dody.
Wamen Diana menjelaskan bahwa Ruang Sidang Paripurna akan disesuaikan agar modern tetapi tetap mencerminkan ciri khas Indonesia. Alternatif desain disiapkan, terutama untuk bentuk atap. Presiden juga menginginkan galeri atau museum di area lobby serta melihat referensi ornamen dan ukiran dari Gedung Parlemen India.
Selain itu, pemanfaatan solar panel pada gedung-gedung perkantoran legislatif dan yudikatif di IKN akan ditingkatkan dari 4% menjadi sekitar 11%. “Kami akan menyamakan desain komplek yudikatif dengan legislatif. Akan tetap modern, tetapi mencerminkan budaya Indonesia,” tambah Wamen Diana.
Menko AHY menegaskan bahwa setelah desain selesai, Kementerian PU dan OIKN akan menyampaikan kembali kepada Presiden Prabowo. “Setelah dituangkan dalam desain, kita akan bertemu Presiden untuk mempresentasikan alternatif. Pemilihan material harus diperhatikan, termasuk kalkulasi biaya, ketersediaan, perawatan, dan ketahanan. Secara keseluruhan, progresnya sudah baik, tinggal menyelesaikan penyesuaian desain,” tandas Menko AHY.
Turut hadir dalam rapat tersebut Direktur Jenderal Cipta Karya Dewi Chomistriana dan Direktur Bina Penataan Bangunan Cakra Negara.