StockReview.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) hentikan siaran televisi (TV) analog (analog switch off/ASO) untuk wilayah Bali dan Palembang mulai hari Sabtu (1/4/2023).

ASO di wilayah Bali dan Palembang ini mulai berlangsung pada Sabtu dini hari pukul 00.00 waktu setempat. Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kementerian Kominfo Geryantika Kurnia menyampaikan hal tersebut melalui keterangan tertulis.

Kurnia menyatakan, keputusan tersebut telah menjadi kesepakatan oleh semua pihak. “Sesuai kesepakatan pemerintah daerah, lembaga penyiaran TV, dan pemangku kepentingan penyiaran, malam hari Sabtu pukul 00.00 waktu Bali dan Palembang, siaran analog berhenti,” ungkapnya.

Sebanyak 21 stasiun TV di Bali dan Palembang akan sepenuhnya digital setelah pukul 00.00 waktu setempat. “Dari 695 stasiun TV analog setelah Bali dan Palembang ASO, 587 stasiun TV akan bersiaran digital, 108 TV analog akan berproses ke TV digital,” jelasnya.

Lebih lanjut Kurnia mengatakan, masyarakat untuk menyiapkan perangkat yang membuat TV bisa menangkap siaran digital, salah satunya set top box (STB). Kurnia mengatakan, distribusi STB per 30 Maret 2023 di Bali sudah mencapai 95 persen, sedangkan Palembang telah mencapai 99 persen.

Sudah Tersertifikasi Kominfo “Distribusi STB per 30 Maret 2023 kepada rumah tangga miskin (RTM) di Bali sudah mencapai 95 persen dari total 38.227 unit STB dan di Palembang sudah mencapai 99 persen dari total 77.232 unit STB,” terangnya.

Sebelumnya, Kominfo mencatat bahwa sudah ada 341 kabupaten/kota di Indonesia yang menerapkan ASO. Sebanyak 571 dari 695 stasiun TV analog telah beralih ke siaran digital pada Sabtu (4/3/2023). Secara nasional, 70 persen masyarakat telah beralih dari siaran TV analog ke TV digital. Selain itu, TVRI juga bekerja sama dengan pihak swasta telah membangun 323 infrastruktur digital di seluruh Indonesia.