Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap eksplorasi migas non konvensional (MNK) Blok Rokan bisa membantu meningkatkan lifting minyak dan gas (migas) tahun 2024.

Sebagaimana diketahui, Komisi VII DPR RI bersama Kementerian ESDM telah menyepakati asumsi sektor ESDM dalam RUU APBN 2024 dengan rincian harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) sebesar USD82 per barel dan lifting minyak bumi sebesar 635 ribu BOPD dan gas bumi 1.033 BOEPD.

“Jadi ya mudah-mudahan Rokan yang kita ngebor MNK itu kita harapkan kuartal II atau semester 1 tahun depan sudah ada data informasinya, mulai kita tambah lagi potensinya,” jelas Menteri ESDM Arifin Tasrif ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Arifin menuturkan, target lifting yang dipatok tersebut juga membuat pihaknya melakukan ekstra usaha untuk mengoptimalkan lapangan migas yang ada.

“Ya kemarin kita bahas effort karena masih ada potensi lah buat satu perbaikan yang sekarang bocor-bocor, cegah unplanned shutdown, dan juga ada potensi tambahan. Itu kita harapkan, jadi bisa dioptimalkan kan makin baik,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengungkapkan bahwa Komisi VII DPR sangat mendorong optimisme supaya lifting Migas (Minyak dan Gas) kedepan dapat lebih tinggi, atau meningkat.

“Mengingat kita memiliki target lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari dan 12 Miliar standar kaki kubik per hari atau 12 BSCFD pada tahun 2030,” ujar Sugeng saat memimpin Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM dan jajarannya di ruang rapat Komisi VII DPR, Senayan Jakarta, Kamis (31/8/2023) kemarin.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga harus dapat meningkatkan eksplorasi discovery (sumur-sumur penemuan Migas) untuk menggenjot ladang Migas yang sudah ada.

Dijelaskan Sugeng, bahwa dalam rapat kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM sebelumnya, Komisi VII telah menyetujui kisaran atau range asumsi dasar sektor ESDM dalam RAPBN 2024.

Bahkan, sebelumnya Presiden dalam sidang bersama DPR/MPR juga telah membacakan nota keuangan pemerintah. Saat itu disampaikan asumsi dasar di sektor ESDM di antaranya harga minyak mentah Indonesia 80 juta dolar Amerika per barel.

Lalu, lifting minyak 625 ribu barel per hari. Serta lifting gas sebesar 1,033 juta barel setara minyak per hari (boepd). (***)