StockReview.id – Hingga saat ini tren pendapatan recovery PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) terus bertumbuh positif. Sesuai dengan rencana bisnis Bank Raya, sampai dengan akhir Juni 2024, pendapatan recovery Bank Raya mencapai Rp 287 miliar atau tumbuh 180% yoy.
Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi menjelaskan, hal-hal yang mendorong pertumbuhan recovery income diantaranya, Bank Raya terus menjalin komunikasi aktif, baik serta negosiasi dengan debitur untuk mendorong percepatan penyelesaian damai.
“Penjualan asset dilakukan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, dengan mayoritas berasal dari segmen Menengah,” ungkap Wanita yang akrab disapa Tiwi.
Tiwi menjelaskan, dalam penjualan aset Bank Raya melakukan beberapa skema, seperti skema penyelesaian damai melalui komunikasi yang baik dan negosiasi dengan nasabah, skema lelang melalui KPKNL, Kerjasama dengan pihak ketiga maupun skema lainnya. Sampai dengan saat ini skema penyelesaian damai dan skema lelang mendominasi pencapaian recovery.
Hingga akhir tahun Bank Raya memproyeksikan bahwa angka recovery Write Off masih terus bertumbuh. Namun demikian, hal yang menjadi fokus utama Bank Raya adalah untuk tetap melakukan ekspansi kredit dengan hati-hati, sehingga kualitas kredit akan terus terjaga.