StockReview.id – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy memastikan seluruh persiapan PON XXI Aceh-Sumatra Utara 2024 berjalan lancar dan sesuai target.

Hal tersebut diungkapannya saat memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Progres Persiapan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 dan Pembahasan Usulan Tambahan Anggaran PON XXI dari Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara di Ruang Rapat Menko PMK, lantai 8, Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Hadir dalam rakor tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, Pj Gubernur Sumut, Hassanudin, Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman dan stakeholder terkait.

Ada beberapa kesimpulan penting dari rapat ini. Pertama, PON XXI akan diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara pada tanggal 8-20 September 2024. “Terhitung mulai hari ini berarti tinggal 117 hari lagi,” ucap Muhadjir.

Kedua, lanjutnya, PON di Aceh akan mempertandingkan 33 cabang olahraga dengan 242 disiplin cabang olahraga dan 510 nomor pertandingan, dan diperkirakan akan diikuti oleh 5366 atlet dan 2752 official.

“PON di Sumatera Utara akan mempertandingkan 35 cabang olahraga, dengan 46 disiplin cabang olahraga, 528 nomor pertandingan, dan diperkirakan akan diikuti oleh 6281 atlet dan 3140 official,” jelasnya.

Pemerintah dikatakannya sudah melakukan rapat tingkat menteri dalam rangka mengupdate progres dan mencari solusi dari berbagai isu yang tertunda.

“Berdasarkan laporan masing-masing kementerian dan Pemerintah Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, pembangunan infrastruktur utama dan pendukung di kedua provinsi tersebut dipastikan sudah berjalan lancar dan sesuai target. Dan diharapkan akan selesai saat akan digunakan pada waktu PON 2024,” ucapnya.

Untuk revitalisasi venue utama Stadion Utama Sumut mencapai 41,27%, sedangkan Stadion Harapan Bangsa Aceh mencapai 31,35%. “Kemudian untuk memenuhi kebutuhan anggaran akomodasi, akan dilakukan sharing cost sekitar 50% untuk pemerintah daerah penyelenggara dan 50% pemerintah daerah yang mengirim atlet PON,” sambungnya.