Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – Anak perusahaan Sea Ltd, PT Bank Seabank Indonesia, baru saja mencatatkan kinerja keuangan moncer pada tahun buku 2022. Seabank mencatatkan laba sebelum pajak pendapatan (PBT) sebesar Rp59,5 miliar pada kuartal keempat 2022.

Kenaikan ini berbanding terbalik dengan kerugian di periode yang sama tahun sebelumnya. Dilaporkan DealstreetAsia, Senin (10/4/2023), SeaBank Indonesia juga mencatatkan laba bersih Rp269,2 miliar sepanjang 2022. Capaian ini membalikkan kerugian yang sempat diderita SeaBank Indonesia sebesar Rp 313,4 miliar pada 2021.

Manajemen SeaBank Indonesia mengklaim kesuksesan ini merupakan bentuk dukungan dan kepercayaan nasabah. Kinerja keuangan SeaBank Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya peningkatan dalam aktivitas pinjaman dengan total distribusi mencapai Rp 15,9 triliun sepanjang 2022, meningkat 160% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 6,1 triliun.

Adapun tingkat rasio pinjaman bermasalah atau non-performing loans (NPL) mencapai 2,03% pada periode yang sama dan net NPL mencapai 0,13%.Strategi SeaBank Indonesia dalam menggaet nasabah adalah penawaran suku bunga yang menarik dibandingkan dengan competitor sepanjang 2022.

SeaBank Indonesia mencatat kenaikan dana simpanan nasabah mencapai 158% year on year (yoy) atau sebanyak Rp 21,6 triliun dibanding Rp8,3 triliun pada 2021.

Salah satu bank digital di Indonesia, Allo Bank (BBHI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 40% YoY pada 2022 menjadi Rp270 miliar. Kondisi ini didorong oleh pendapatan bunga bersih yang meroket 221% YoY menjadi Rp627,2 miliar dari hanya Rp195,32 miliar pada tahun buku 2021.

Allo Bank yang didukung oleh CT Group, Bukalapak, Salim Group, Grab Holdings, Traveloka Indonesia, dan Carro juga memiliki potensi dapat menjangkau 100 juta nasabah dengan ekosistem yang dibangun. Allo Bank juga melaporkan hasil kinerja keuangan sepanjang 2022 baru-baru ini. Allo Bank Indonesia menyalurkan pinjaman atau kredit sebesar Rp6,99 triliun kepada pihak ketiga, naik 222% YOY sepanjang 2022.