Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan untuk dapat meraup kontrak baru sebesar Rp 6 triliun hingga Rp 7 triliun.

Tahun 2022 lalu, PPRE mendapatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 5,2 triliun. Perolehan kontrak tahun 2022 didominasi oleh dua lini bisnis utama, yakni civil work 41% dan jasa pertambangan 55%.

Direktur Keuangan, Manrisk dan Legal PT PP Presisi Arif Iswahyudi, menyatakan bahwa pihaknya yakin dapat merealisasikan target-target yang telah ditetapkan tahun ini. Optimisme tersebut didorong oleh beberapa faktor utama, di antaranya pemulihan ekonomi Indonesia, berlanjutnya pembangunan proyek-proyek strategis nasional, serta peningkatan nilai lebih bagi Indonesia melalui hilirisasi tambang mineral.

Faktor pendukung di atas memberikan peluang bagi PPRE yang merupakan perusahaan jasa konstruksi berbasis alat berat dengan kepemilikan lebih dari 3.077 unit dari berbagai merek ternama. ocusing pada sektor bisnis utama kami pada jasa pertambangan dan sipil

Dengan menyasar kontrak-kontrak baru yang telah kami dapatkan secara berkesinambungan pada proyek jasa pertambangan, IKN dan juga proyek strategis lainnya

Sementara itu, kinerja PPRE tahun ini juga didukung oleh portofolio yang telah dimiliki Perseroan dalam mengerjakan proyek-proyek strategis nasional, pengelolaan alat berat yang dimiliki, serta sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya.

Perseroan mengincar angka pendapatan sebesar Rp 5 triliun-Rp 5,7 triliun selama tahun 2023. Dengan demikian, PPRE diharapkan dapat meraup laba bersih berkisar Rp 200 miliar-Rp 223 miliar sampai tutup tahun nanti.

Hingga per kuartal III tahun lalu, pendapatan perseroan terpantau tumbuh 40,1% yoy menjadi Rp 2,6 triliun. Di mana, pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan PPRE mencapai Rp 1,8 triliun.