StockReview.id – Chief Operating Officer PT Kaltim Prima Coal (KPC), Hendro Ichwanto mengatakan sampai hari ini Tiongkok masih menjadi negara tujuan utama dari ekspor batu bara KPC, yaitu 20% dari total ekspor. India menjadi negara tujuan selanjutnya yaitu sebesar 19%.
“Ekspor sekitar 20% porsinya dari total. Produksi batu bara KPC sebesar 53,5 juta ton. Kemudian 25% – 26% itu untuk domestik market obligation (DMO), dalam negeri. Berarti yang 75% dari total produksi untuk ekspor. Nah, sebesar 20%nya ke Tiongkok, dan India 19%,” kata Hendro, dalam paparan media di Kantor Pusat KPC di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Selain dua negara itu, ekspor batu bara KPC mayoritas dikirim untuk wilayah negara-negara Asia Tenggara, disusul dengan porsi ekspor kecil-kecil ke negara seperti Jepang, Taiwan, Korea, Vietnam. Rinciannya, porsi ekspor untuk Tiongkok 16,4 juta ton, India 9,6 juta ton, Jepang 4 juta ton, Taiwan 3 juta ton, Malaysia 2,6 juta ton, Filipina 1,5 juta ton, Hong Kong 943,9 ribu ton, Brunei 854 ribu ton, Kamboja 339,6 ribu ton dan Bangladesh 270,4 ribu ton.
Adanya kabar Tiongkok yang sedang mengembangkan proyek baru PLTU proyek baru berkapasitas 300 Giga Watt (GW), sementara India sebesar 60 GW, sebagai supplier batu bara KPC melihatnya sebagai kesempatan untuk pasar ekspor mereka nanti ke depan.
“Tapi Tiongkok saat ini juga masih dominan supply KPC ke sana. Jadi kami akan selalu ikuti dan monitor perkembangan di sana. Karena konsumsi terbesar sekarang memang masih di Tiongkok, untuk batu bara dunia,” kata Hendro.