
Foto: Ilustrasi.
StockReview.id – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menyiapkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) hingga USD250 juta untuk menopang kinerjanya di tahun ini. Dengan asumsi nilai tukar dolar AS sebesar Rp15.300 per dolar, maka anggaran tersebut setara dengan Rp3,8 triliun.
Menurut Direktur Keuangan PGEO, Nelwin Aldriansyah, anggaran capex tersebut memang meningkat hingga 316,67 persen bila dibandingkan dengan anggaran yang disediakan untuk capex 2021, yang hanya sebesar USD60 juta. “Anggaran (capex) tersebut, di antaranya, untuk pemeliharaan dan operasional wilayah kerja panas bumi existing, pembangunan pembangkit listrik tambahan 55 mega watt (MW) di Wilayah Kerja (WK) Lumut Balai, dan pembangunan infrastruktur pendukung tambahan,” ujar Nelwin, kepada media.
Menurut Nelwin, keberadaan WK Lumut Balai Unit 2 yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi, ditargetkan sudah bisa beroperasi secara komersial pada 2024 mendatang. Cucu usaha PT Pertamina (Persero) itu disebut Nelwin juga telah menyiapkan investasi sebesar USD1,6 miliar dalam lima tahun ke depan untuk mendukung peningkatan kapasitas terpasang dioperasikan sendiri, dari sebesar 672MW pada 2022 lalu menjadi 1.272MW pada 2027 mendatang.
“Kunci untuk mendukung pertumbuhan pendapatan adalah peningkatan dan pertumbuhan kapasitas terpasang. Untuk mendukung pertumbuhan sebesar 600 MW itu, kami sudah siapkan investasi baru, total sebesar USD1,6 miliar,” tegas Nelwin.