StockReview.id – Hasil riset Kredivo dan Katadata Insight Center mencatatkan transaksi paylater pada kuartal IV-2022 mengalami penurunan, jika dibandingkan periode yang sama pada 2021.
Adapun nilai transaksi pada kuartal IV-2023 sebesar 38,6% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari 33,3% YoY pada periode yang sama tahun sebelumnya. Terkait hal itu, Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan penurunan tersebut disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya masih adanya dampak kenaikan BBM.
“Selain itu, isu resesi juga mengalami kenaikan. Jadi kelihatan kota pada tier 1 itu begitu sensitif dengan isu-isu makro. Dengan demikian, mereka memiliki kecenderungan untuk mengurangi pembelian,” ucap dia di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (14/6/2023).
Dia mengatakan penurunan juga bisa disebabkan faktor pandemi Covid-19 dan inflasi yang mana masih begitu terasa dampaknya. Sementara itu, Bhima menyebut kalau di daerah lain, pertimbangannya barang naik sehingga ada penyesuaian harga dan ongkos kirim, lalu menyebabkan sebagian e-commerce platform mulai selektif memberikan diskon produk.
Hal itu sesuai dengan hasil survei, yang mana masyarakat yang berada di tier 2 dan 3 itu akan mengesampingkan faktor makro dan lebih memilih faktor pengalaman atau mencoba menggunakan paylater terlebih dahulu.
“Jadi, saya memang melihat ada tekanan pada kuartal IV-2023 dan itu harus diakui, tetapi kalau melihat confident levelnya masyarakat perlahan mulai naik lagi.
Di sisi lain, Bhima menyebut kejenuhan masyarakat terhadap hari belanja online nasional yang terus terjadi setiap tahun bisa menyebabkan penurunan minat belanja. Menurutnya, hal itu tak berlaku bagi masyarakat di tier 2 dan 3 yang mana mereka akan cenderung penasaran.