StockReview.id – PT BNI Multifinance (BNI Finance) melangkah maju dalam efisiensi operasional dengan menerapkan strategi digitalisasi menyeluruh.
Direktur Bisnis BNI Finance, Albertus Hendi, menjelaskan langkah ini memungkinkan perusahaan meminimalkan beban operasional tanpa mengurangi jumlah karyawan.
“Digitalisasi diterapkan sejak awal, sehingga proses bisnis berlangsung cepat dan efisien tanpa kerja manual yang membebani,” ungkap Albertus.
Salah satu bentuk digitalisasi adalah penghapusan kasir di kantor cabang. Pembayaran dilakukan otomatis melalui auto debit atau transfer ATM.
Menurut Albertus, efisiensi tidak harus melalui pengurangan cabang atau karyawan, tetapi dengan mendigitalisasi sistem untuk mempercepat proses bisnis.
“Perusahaan lain mungkin otomatisasi setelah jumlah karyawannya besar, kami langsung terapkan sejak awal karena BNI Finance masih baru,” jelasnya.
Transformasi menuju bisnis ritel juga dimulai pada awal 2023. Langkah ini didukung 52 jaringan pemasaran yang sudah tersedia.
Albertus menyatakan, meskipun tidak membuka cabang baru, BNI Finance tetap fokus melayani pelanggan dengan 800 karyawan yang ada.
Tujuan efisiensi ini juga untuk menjaga stabilitas operasional, terutama di tengah tantangan kualitas kredit yang cenderung memburuk.
Digitalisasi memungkinkan BNI Finance beradaptasi dengan tren multifinance modern, meningkatkan layanan tanpa beban biaya operasional yang signifikan.
Langkah ini menunjukkan bagaimana BNI Finance berinovasi dengan teknologi untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan efisien.