StockReview.id – PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan akan menawarkan sebanyak 461,17 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), rights issue akan dilaksanakan setelah perseroan mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Kemudian, aksi korporasi juga dapat dilakukan setelah perseroan menyampaikan pernyataan pendaftaran beserta dokumen pendukungnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan dinyatakan efektif oleh OJK.
Sebagai informasi, pengelola gerai Alfamidi ini akan meminta persetujuan para pemegang saham dalam RUPSLB yang akan diselenggarakan pada 17 Februari 2023 mendatang.
“Ketentuan penambahan modal, termasuk harga pelaksanaan final atas HMETD dan jumlah final atas saham baru yang akan diterbitkan akan diungkap dalam prospektus, yang akan disediakan bagi para pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata manajemen MIDI dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (12/1/2023).
Adapun rights issue akan dilaksanakan dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan setelah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK.
Manajemen mengungkapkan, pelaksanaan rights issue akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi perseroan antara lain, memperkuat struktur permodalan perseroan khususnya meningkatkan kemampuan kas untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan, sehingga memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
“Setelah pelaksanaan rights issue, maka pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk memesan efek terlebih dahulu, maka persentase kepemilikan saham secara keseluruhan akan terdilusi maksimum sebesar 13,79%,” lanjut manajemen.
Lebih lanjut, dana hasil rights issue akan digunakan perseroan untuk modal kerja dan pengembangan usaha, serta investasi pada entitas anak perseroan.