Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya mengurangi Ketergantungan impor Liquified Petroleum Gas (LPG) dengan menargetkan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 1 juta per tahun.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan, program pembangunan jaringan gas bumi 1 juta sambungan rumah tangga (SR) telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan dan institusi penjamin keuangan. Sehingga target pembangunan daat ditingkatkan dari 800 ribu SR menjadi 1 juta SR per tahun.

“Ini dibantu support full oleh Kementerian Keuangan dan juga instrumen penjaminan atau institusi penjaminan keuangan atau perusahaan dari Kemenkeu,” kata Tutuka, di Jakarta, kemarin.

Menurut Tutuka, Direktorat Jenderal Migas kementerian ESDM pun telah menetapkan sejumlah wilayah untuk dijadikan pilot project pembangunan jargas di antaranya di Batam dan Palembang, Sumatera Selatan.

“12 kabupaten atau kota kedepannya akan dilaksanakan. Kita sudah pilih kabupaten atau kota tersebut skala yang cukup besar ke depan jargas ini,” ucapnya.

Pembangunan jargas termasuk salah satu proyek strategis nasional, hal ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024.

Ini merupakan upaya Pemerintah meningkatkan pemanfaatan gas untuk dalam negeri, mengurangi impor LPG sebesar 603.720 ribu ton per tahun, penghematan subsidi LPG sebesar Rp 297,55 miliar per tahun, serta menghemat pengeluaran energi masyarakat Rp 386 miliar per tahun. Jargas juga bermanfaat mengurangi defisit neraca perdagangan migas mencapai Rp 2,64 triliun per tahun.